Wanita Kepergok Bersama Anggota DPRD Ternyata 'Jablay' Ditinggal Suaminya Pesiar
Minggu, 01 Januari 2017
Baliberkarya.com-Jembrana. Niluh Putu PY (40), wanita yang kepergok 'indehoi' bersama KMG AS (39), oknum anggota DPRD Jembrana di kamar hotel Dea yang berlokasi di Kelurahan BB Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, ternyata tergolong wanita kesepian alias jablay (jarang dibelai).
Pasalnya, dari informasi yang berhasil dihimpun awak media menyebutkan, Niluh Putu PY yang diketahui berasal dari Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana tersebut sejak lama ditinggal suaminya bekerja di kapal pesiar.
Diduga karena kesepian, wanita yang telah memiliki anak ini dan bekerja sebagai tenaga kontrak di RSUD Negara kemudian menjalin hubungan gelap dengan KMG AS, oknum anggota dewan yang juga Ketua DPC Hanura asal Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo.
"Mereka sudah lama menjalin hubungan gelap. Banyak masyarakat tahu, tapi masyarakat engan ngomong," ucap salah seorang warga Tegalcangring yang enggan ditulis namanya, Minggu (1/1/2017).
Warga yang juga tetangga oknum dewan ini mengaku sangat menyayangkan tindakan tak terpuji tersebut. Warga meminta oknum dewan tersebut diberikan sanksi oleh lembaga karena perbuatannya telah mencoreng lembaga.
"Oknum yang begini ini tidak perlu dilindungi. Jika ini dilindungi moral oknum ini akan semakin buruk," ujar warga tadi kesal.
Sebelumnya, pada Sabtu (31/12) sekitar pukul 22.00 wita, KMG AS, oknum anggota DPRD Jembrana dari Partai Hanura kepergok berhubungan badan layaknya suami istri bersama wanita yang telah bersuami di kamar hotel Dea di Kelurahan BB Agung, Negara.
Wakil rakyat dari Partai Hanura Jembrana ini kepergok oleh sejumlah anggota Polres Jembrana yang sedang melaksanakan giat yustisi ke hotel-hotel dan penginapan yang ada di Jembrana jelang tahun baru. (BB)
Perjalanan Partai Golongan Karya (Golkar) dimulai pada tahun 1964 dengan berdirinya Sekber Golkar. Golkar dibentuk oleh golongan militer, khususnya perwira Angkatan Darat, Sekber Golkar pada awalnya berbentuk organisasi golongan atau perhimpunan dari beberapa organisasi. Pada tanggal 20 Oktober 1964, Sekber Golkar resmi didirikan dan menjadi wadah dari golongan fungsional atau golongan karya murni yang tidak berada di bawah pengaruh aliran politik tertentu. Dalam Sekber Golkar terdapat organisasi-organisasi yang dihimpun, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan kekayaannya dalam tujuh Kelompok Induk Organisasi (KINO) milik Golkar yaitu, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM), Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO), Organisasi Profesi, Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM), Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI), dan Gerakan Pembangunan (Situs Arsip Partai Golkar).
Sekber Golkar menetapkan perubahan menjadi Golkar yang disahkan dalam keputusan Ketua Umum Sekber Golkar Nomor KEP/101/VII/GOLKAR/1971 melalui musyawarah. Pada tahun 1999, Golkar melakukan restrukturisasi pada internal organisasinya dengan berubahnya Golkar menjadi Partai Politik. Perubahan tersebut didasari oleh situasi yang mengharuskan Golkar untuk mengikuti tuntutan dan arus reformasi. Perubahan Golkar menjadi partai politik mendorong Partai Golkar untuk memiliki alat kelengkapan demi keberlangsungannya sebagai partai politik di Indonesia, hal ini terlihat dengan hadirnya berbagai dasar dan peraturan dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengungkap partai tak mau terburu-buru soal usulan gubernur dipilih oleh DPRD. Dia mengatakan PDIP sampai saat ini masih menganut prinsip kepala daerah dipilih oleh rakyat.
"Soal pemilu dipilih DPRD, saya kira kami di PDI Perjuangan tidak akan terburu-buru. Yang pasti kami menganut prinsip kedaulatan rakyat adalah prinsip utama dalam pemilu, vox populi vox dei, suara rakyat suara Tuhan dan kedaulatan rakyat itu diejawantahkan melalui pemilu langsung," ungkap Deddy dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2024).
Deddy meminta agar tidak menyalahkan terkait biaya mahal dalam pemilihan kepala daerah. Dia menyinggung soal elite partai politik yang menaburkan uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jangan hanya menyalahkan rakyat biaya mahal. Karena yang menaburkan uang itu kan memang dari elite politik sendiri, kan gitu. Partai-partai membangun basis dukungan di bawah pasti tidak perlu uang besar-besar kan begitu logikanya. Tapi kalau mau main jalan pintas, mau tidak mau pasti main uang besar," ucap Deddy.
Dia juga menyampaikan bahwa usulan Presiden Prabowo Subianto ini harus ditanyakan ke seluruh partai politik. Dia pun menegaskan PDIP secara resmi belum mengeluarkan tanggapan mengenai pernyataan Presiden Prabowo tersebut.
"Jadi periksa dulu dalam partai politiknya. Nanti kita periksa apakah memang usulan dari presiden itu betul-betul bisa dilaksanakan dan mau dilaksanakan, atau tidak. Tapi pada prinsipnya, kami tetap ingin pemilu langsung dan kedaulatan di tangan rakyat. One man, one vote," kata Deddy.
"Sikap resmi partai itu nanti akan disampaikan setelah usulan revisi Undang-Undang Pilkada disampaikan, lalu kita akan melakukan kajian secara lebih mendalam," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berbicara mengenai perbaikan sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada). Ia mencontohkan negara Malaysia hingga India yang memilih gubernur lewat DPRD.
Hal itu diungkap Prabowo dalam sambutannya di HUT ke-60 Golkar yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Sentul, Bogor, Kamis (12/12/2024). Prabowo mengaku tertarik dengan pemikiran Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia yang menyatakan perlu adanya perbaikan sistem demokrasi.
"Saya sangat tertarik pemikiran ketum Golkar, menurut saya hari ini yang paling penting, yang disampaikan Partai Golkar tadi, bahwa kita semua merasakan demokrasi yang kita jalankan ada suatu, ada beberapa hal yang harus kita perbaiki bersama-sama," kata Prabowo.
Prabowo bicara perlunya perbaikan sistem pemilihan. Ia mengatakan sistem Pilkada saat ini terlalu mahal. Ia meminta semua partai politik harus berani mengakui itu.
"Menurut saya kita harus perbaiki sistem kita, dan kita tidak boleh malu untuk mengakui bahwa kemungkinan sistem ini terlalu mahal, dari wajah yang menang pun saya lihat lesu juga, yang menang lesu, apalagi yang kalah," ujarnya.
"Kita harus berani mengoreksi diri karena itu saya menghargai bahwa ketum saudara (Bahlil) itu jeli, saya katakan beliau ini cerdas makanya anak Indonesia nanti harus banyak makan ikan," lanjut Prabowo.
Prabowo mendorong adanya perbaikan sistem Pilkada. Ia lalu menyinggung Ketua DPR Puan Maharani yang hadir dalam acara tersebut. Ia mengajak semua pelaku politik untuk memikirkan banyaknya anggaran habis untuk pelaksanaan Pilkada.
"Tapi menyampaikan perlu ada pemikiran memperbaiki sistem partai politik, apalagi ada Mbak Puan kawan-kawan dari PDIP, kawan dari partai lain, mari kita berpikir apakah sistem ini berapa puluh triliun habis dalam satu dua hari," ujarnya.
Prabowo mencontohkan negara tetangga Malaysia, Singapura, India yang hanya memilih DPRD. Setelah itu, DPRD lah yang memilih gubernur.
"Saya lihat negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, ya sudah DPRD itulah milih gubernur atau bupati," ujarnya.
Prabowo mengatakan hal itu sangat efisien dan tidak mengeluarkan anggaran lagi. Ia lantas bertanya kepada para ketum partai yang hadir, apakah bisa diputuskan saat ini.
"Efisien nggak keluar duit, uang yang bisa beri makan anak-anak kita, uang yang bisa perbaiki sekolah, uang yang bisa perbaiki irigasi. Ini sebetulnya banyak ketua umum ini sebetulnya bisa kita putuskan malam ini juga, bagaimana?" ujar Prabowo.
Lihat juga video: Prabowo Tiba-tiba Usul Perbaiki Sistem Pilkada, Contohkan Gubernur Dipilih DPRD
[Gambas:Video 20detik]
Artis Raffi Ahmad buka suara soal tudingan tak pro rakyat karena tak ikut aksi menolak revisi UU Pilkada. Dia juga menjelaskan alasan di balik jumlah followersnya di medsos yang menurun.
Dilansir detikHot, Senin (26/8/2024), banyak seruan boikot dan unfollow di postingan Raffi Ahmad. Raffi pun bicara soal bukan pertama kali ini mendapat gosip miring.
"Di dalamnya juga ada penyusup yang tidak suka sama aku, mau menjatuhkan aku. Apa pun itu aku harus hati-hati. Aku dulu disebut pencucian uang, sekarang nggak pro rakyat, digosipin ini, ini udah biasa," jawab Raffi Ahmad dalam tayangan FYP Trans7, Senin (26/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku berdiri di sini, kalaupun nggak terjadi apa-apa dan aku berada pada suatu hal yang aku meyakini nggak lakuin gimana-gimana pasti akan terlewati," lanjutnya.
Suami Nagita Slavina ini menyadari memiliki puluhan juta followers bukan berarti semua menyukainya. Dia pun memahami plus minus di balik itu semua.
"Aku pun sangat memahami dengan aku punya followers terbanyak di Asia Tenggara, di dunia nomor 55, dari 70 juta followers ini pasti ada yang suka, ada yang nggak suka, ada yang robot, ada yang tidak. Aku juga tahu plus minus punya followers banyak, kadang ada senangnya kadang ada tidak senangnya," kata Raffi Ahmad.
Raffi Ahmad pun tahu saat ini keluarganya sedang menjadi sorotan netizen. Dia pun memilih tak mau reaktif dengan komentar miring netizen.
"Paling penting kita harus tenang, jangan terprovokasi, jangan sampai terpecah belah, kalau memang menyuarakan ini untuk Indonesia ya sama-sama," jelas Raffi Ahmad.
Terkait berkurangnya jumlah followersnya, Raffi Ahmad pun mengungkap alasannya.
"Kalau followers turun memang kita ada bersih-bersih. Bersih-bersihin itu ada namanya kalau kita lihat di Instagram," tutur dia.
ini merupakan salah satu lagu dari penyanyi dangdut legendaris Yus Yunus.
Dimana lagu ini di rilis pertama kali pada 1994.
Lagu ini berhasil di tonton 13M views.
Mengapa dalam perjalanan cintakuSelalu ada yang merintangiPada diriku yang hina
Takkan lagi ada satuRuncingnya bambu menusuk hatimuKarena aku tak terima engkau dihina
Oo manis, biarkanlah akuAku ini orang kecilHarus hitung-hitung kecil
Pagi sore aku selalu menimbang diriMemang tak pantas bersanding denganmuKucinta padamu kasihPria idaman kucariJangan pergi tinggalkanku sendiri
Sekuat apa pun tulang di punggungmuTak mungkin mampu membuntutikuKita tak berdaya walau saling cintaBerpisah itu jalan yang utama
Jubah hitam ini tongkat panjang iniMenjadi teman sependeritaankuKerudungmu yang cantik bersulam bermanikTak mungkin bersatu dalam koperku
Hai lelaki pengembaraBiarkan kuikut sertaMati pun aku rela bagai Rama dan ShintaSeiya dan sekata
Takkan lagi ada satuRuncingnya bambu menusuk hatimuKarena aku tak terima engkau dihina
Sekuat apa pun tulang di punggungmuTak mungkin mampu membuntutikuKita tak berdaya walau saling cintaBerpisah itu jalan yang utama
Mih Dewa Ratu! Anggota DPRD Kepergok "Indehoi' di Hotel Dengan Istri Orang
Minggu, 01 Januari 2017
Baliberkaya.com-Jembrana. Ditengah gencar-gencarnya Pemkab Jembrana dan pihak kepolisian memerangi kasus kejahatan seksual terhadap anak dan terbukti mengalami penurunan yang sangat drastis, namun justru kini ada oknum wakil rakyat di Jembrana yang berbuat tidak terpuji.
Wakil rakyat berinisial KMG AS justru kepergok berduaan dengan seorang wanita yang bukan istrinya di kamar hotel Dea yang berlokasi di Kelurahan BB Agung, Kecamatan Negara, Jembrana Sabtu (31/12/2016) malam.
Oknum anggota dewan ini kepergok oleh jajaran Polres Jembrana yang sedang melakukan operasi yustisi ke hotel-hotel atau penginapan yang ada di Jembrana dalam rangka antisipasi gangguan kamtibmas menjelang pergantian tahun.
Oknum dewan dari Partai Hanura ini kepergok sekitar pukul 22.00 WITA bersama Niluh Putu PY (40) yang bekerja sebagai pegawai kontrak di RSUD Negara dan diketahui telah memiliki seorang suami.
Sontak saja tindakan tak terpuji ini cepat tersebar luas di masyarakat. Bahkan banyak tokoh masyarakat mencibir serta menyayangkan tindakan oknum anggota dewan di "Bumi Makepung" ini.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai dikonfirmasi awak media pada hari ini Minggu (1/1/2017) terkait masalah tersebut membenarkan bahwa saat dirinya bersama sejumlah anggota melakukan giat yustiti ke hotel atau penginapan mendapati yang bersangkutan bersama wanita bukan istrinya di salah satu kamar hotel.
Diduga oknum tersebut berada di kamar hotel bersama wanita idamannya sedang 'indehoi' atau berbuat mesum. Terhadap oknum tersebut dan pasangan selingkuhannya, pihaknya langsung mengamankan untuk diberikan pembinaan.
"Kami hanya melakukan pendataan terhadap mereka sekaligus melakukan pembinaan," tandas Yusak. (BB)